Aplikasi, menjadi hal penting untuk keberlangsungan ekosistem sebuah sistem operasi. Microsoft dan Nokia, yang sedang fokus mengembangkan Windows Phone, sangat membutuhkan ketersediaan aplikasi untuk menandingi iOS dari Apple dan Android dari Google.
Aplikasi populer saat ini memang sudah tersedia untuk Windows Phone. Namun itu saja tidak cukup. Pengguna butuh aplikasi baru nan inovatif untuk mendukung aktivitas mereka sehari-hari.
Entah mengapa, Windows Phone belum menarik perhatian para pengembang aplikasi. Menurut survei perusahaan software open source Appcelerator dan lembaga riset IDC, ketertarikan para pengembang aplikasi untuk menciptakan aplikasi Windows Phone hanyalah 37%.
Sementara ketertarikan para pengembang aplikasi kepada iOS dan Android, masing-masing mencapai 89% dan 79%.
Di Windows Phone Marketplace, saat ini jumlah aplikasinya sudah melebihi 65 ribu aplikasi. Angka ini memang melampaui aplikasi di BlackBerry App World. Namun, jumlah tersebut masih jauh dari total ketersediaan aplikasi di Google Play dan Apple App Store.
Ketersediaan aplikasi di iOS dan Android, menjadi kunci sukses yang telah membawa keduanya sebagai pemimpin di pasar smartphone global.
Untuk meningkatkan ketersediaan aplikasi, Microsoft dan Nokia berencana meninvestasikan 23,9 juta dollar AS untuk program pengembangan aplikasi perangkat mobile yang diberi nama AppCampus, di Aalto University, Helsinki, Finlandia. Program ini berjalan mulai bulan Mei, selama tiga tahun ke depan.
AppCampus dibentuk untuk mendorong penciptaan aplikasi mobile untuk ekosistem Windows Phone, serta platform Nokia lainnya. Langkah ini menggarisbawahi keseriusan kedua perusahaan untuk memenuhi kebutuhan aplikasi pihak ketiga di Windows Phone.
Bagi Microsoft, Windows Phone adalah sebuah produk yang menjanjikan karena perkembangan perangkat mobile saat ini begitu menjanjikan. Sedangkan Nokia, menaruh harapan besar kepada Windows Phone untuk berjuang merebut kembali pasar ponsel global yang saat ini didominasi oleh Apple dan Samsung.
Aplikasi populer saat ini memang sudah tersedia untuk Windows Phone. Namun itu saja tidak cukup. Pengguna butuh aplikasi baru nan inovatif untuk mendukung aktivitas mereka sehari-hari.
Entah mengapa, Windows Phone belum menarik perhatian para pengembang aplikasi. Menurut survei perusahaan software open source Appcelerator dan lembaga riset IDC, ketertarikan para pengembang aplikasi untuk menciptakan aplikasi Windows Phone hanyalah 37%.
Sementara ketertarikan para pengembang aplikasi kepada iOS dan Android, masing-masing mencapai 89% dan 79%.
Di Windows Phone Marketplace, saat ini jumlah aplikasinya sudah melebihi 65 ribu aplikasi. Angka ini memang melampaui aplikasi di BlackBerry App World. Namun, jumlah tersebut masih jauh dari total ketersediaan aplikasi di Google Play dan Apple App Store.
Ketersediaan aplikasi di iOS dan Android, menjadi kunci sukses yang telah membawa keduanya sebagai pemimpin di pasar smartphone global.
Untuk meningkatkan ketersediaan aplikasi, Microsoft dan Nokia berencana meninvestasikan 23,9 juta dollar AS untuk program pengembangan aplikasi perangkat mobile yang diberi nama AppCampus, di Aalto University, Helsinki, Finlandia. Program ini berjalan mulai bulan Mei, selama tiga tahun ke depan.
AppCampus dibentuk untuk mendorong penciptaan aplikasi mobile untuk ekosistem Windows Phone, serta platform Nokia lainnya. Langkah ini menggarisbawahi keseriusan kedua perusahaan untuk memenuhi kebutuhan aplikasi pihak ketiga di Windows Phone.
Bagi Microsoft, Windows Phone adalah sebuah produk yang menjanjikan karena perkembangan perangkat mobile saat ini begitu menjanjikan. Sedangkan Nokia, menaruh harapan besar kepada Windows Phone untuk berjuang merebut kembali pasar ponsel global yang saat ini didominasi oleh Apple dan Samsung.
Sumber : Reuters