AKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh mengungkapkan, ada tambahan Rp 6 triliun untuk dana abadi. Dana itu berasal dari 20 persen sisa anggaran tahun lalu.
"Ada tambahan Rp 6 triliun dari sisa anggaran tahun lalu," kata Nuh, Rabu (28/3/2012), di gedung Kemdikbud, Jakarta.
Ia menjelaskan, tahun lalu ada sisa anggaran sebesar Rp 30 triliun. Atas hak 20 persen, Kemdikbud berhak "mengamankan" Rp 6 triliun. Terakhir, dana abadi yang dimiliki Kemdikbud sekitar Rp 6 triliun. Dengan tambahan itu, Kemdikbud akan memiliki dana abadi sebesar Rp 12 triliun.
Dana abadi merupakan dana cadangan untuk menutupi biaya operasional pendidikan. Meski fleksibel, sejatinya, dana tersebut tak dapat diutak-atik kecuali untuk alasan yang sangat mendesak. Misalnya rehabilitasi sekolah rusak karena bencana alam, beasiswa, atau menalangi APBN yang telat cair.
Dana abadi diciptakan atas dasar prinsip dinamika kehidupan yang tidak dapat diprediksi. Sumbernya berasal dari dana APBN yang didepositokan minimal Rp 1 triliun di setiap tahunnya.
"Ada tambahan Rp 6 triliun dari sisa anggaran tahun lalu," kata Nuh, Rabu (28/3/2012), di gedung Kemdikbud, Jakarta.
Ia menjelaskan, tahun lalu ada sisa anggaran sebesar Rp 30 triliun. Atas hak 20 persen, Kemdikbud berhak "mengamankan" Rp 6 triliun. Terakhir, dana abadi yang dimiliki Kemdikbud sekitar Rp 6 triliun. Dengan tambahan itu, Kemdikbud akan memiliki dana abadi sebesar Rp 12 triliun.
Dana abadi merupakan dana cadangan untuk menutupi biaya operasional pendidikan. Meski fleksibel, sejatinya, dana tersebut tak dapat diutak-atik kecuali untuk alasan yang sangat mendesak. Misalnya rehabilitasi sekolah rusak karena bencana alam, beasiswa, atau menalangi APBN yang telat cair.
Dana abadi diciptakan atas dasar prinsip dinamika kehidupan yang tidak dapat diprediksi. Sumbernya berasal dari dana APBN yang didepositokan minimal Rp 1 triliun di setiap tahunnya.