DAERAH DENGAN NILAI SEMENTARA TERTINGGI DAN TERENDAH
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mendapatkan 82 persen hasil sementara uji kompetensi awal (UKA) guru. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengatakan, dari hasil itu diketahui kualitas guru di semua daerah.
Berdasarkan hasil sementara, sejumlah daerah di kawasan Indonesia Timur menunjukkan nilai yang sangat rendah. Daerah-daerah tersebut di antaranya Sumba Tengah, Papua, Morotai, Barito, Mentawai dan Maluku.
Sementara itu, papar Nuh, daerah-daerah yang memiliki nilai rata-rata UKA tertinggi didominasi daerah dari Pulau Jawa, yaitu Sukabumi, Pasuruan, Magelang, Surakarta, Rembang, dan Banyumas. Di luar itu, hanya Denpasar yang menurut Nuh memiliki nilai rata-rata tertinggi dari hasil sementara UKA.
Sedangkan untuk DKI Jakarta, kata Nuh, walau sebagai ibukota, tapi DKI Jakarta tidak masuk dalam urutan tertinggi hasil sementara UKA.
“DKI Jakarta tidak masuk di jajaran nilai rata-rata tertinggi. Ini baru hasil sementara. Nanti 18 Maret, saya akan beberkan semuanya. Biar semua tahu bagaimana nilai para guru kita ini. Saya rasa dua hari ke depan pemindaian hasil UKA sudah bisa mencapai 100 persen,” kata Nuh, di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Kamis (8/3/2012) malam.
Sebelumnya, Nuh mengungkapkan, nilai rata-rata sementara hasil uji kompetensi awal (UKA) guru tidak memuaskan. Dari hasil pemindaian yang baru berjalan 82 persen, diperoleh nilai rata-rata guru SD hanya mencapai angka 35 dari 100 soal yang dikerjakan.
Oleh karena itu, lanjutnya, hasil sementara ini menciptakan kemungkinan kuota sertifikasi guru tahun 2012 sebanyak 250 ribu tidak akan terpenuhi.
Sumber : Kompas.com
DARI 100 SOAL NILAI RATA-RATA UJI KOMPETENSI GURU HANYA 35
Nilai rata-rata sementara hasil uji kompetensi awal (UKA) guru tidak memuaskan. Hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh. Ia menjelaskan, dari hasil pemindaian yang baru berjalan 82 persen, diperoleh nilai rata-rata guru SD hanya mencapai angka 35 dari 100 soal yang dikerjakan.
“Per hari ini, pemindaian nilai UKA baru mencapai 82 persen. Dari data yang ada sementara, saya semakin yakin tentang pentingnya UKA ini. Kenapa? Ketahuan semua kualitas dan kompetensi kawan-kawan kita, guru SD rata-rata nilainya hanya 35, dan guru IPA/IPS rata-rata nilainya hanya 46,” ujar Nuh di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Kamis (8/3/2012) malam.
Oleh karena itu, lanjutnya, hasil sementara ini menciptakan kemungkinan kuota sertifikasi guru tahun 2012 sebanyak 250 ribu tidak akan terpenuhi.
“Ya tidak apa-apa jika tidak terpenuhi. Tidak boleh dipaksakan. Kalau memang ada sisa kuota, ya biarkan. Masa harus dipaksakan penuh? Padahal kualitas gurunya tidak sesuai,” ujarnya.
Seperti diberitakan, beberapa waktu lalu ribuan guru honorer menuntut kejelasan status di depan Istana Negara, Jakarta. Mereka berharap pemerintah segera menepati janji untuk menaikkan status mereka menjadi guru PNS.
Menanggapi itu, pemerintah langsung memberikan sinyal cepat. Sertifikasi guru honorer akan diselesaikan dalam waktu cepat. Uji kompetensi awal pun telah digelar dua pekan lalu.Sumber : Kompas.com