PENDIDIKAN
Kebocoran Soal UN Mudah Dilacak
Tangerang, Kompas - Kebocoran soal ujian nasional mudah dilacak karena pada setiap soal dibubuhi kode rahasia, termasuk perusahaan percetakannya. Oleh karena itu, semua pihak jangan coba-coba melakukan kecurangan dengan membocorkan soal.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh seusai meninjau persiapan ujian nasional (UN) dan kesiapan naskah soal di SMA Negeri 1 dan 6 Tangerang Selatan, Minggu (15/4).
UN SMA/SMK/MA akan berlangsung 16 April-19 April ini. Saat peninjauan, Nuh didampingi Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.
”Sangat mudah mencari yang bertanggung jawab. Tinggal diberi tahu nomor seri soal. Kalau terjadi kecurangan massal, UN bisa dihentikan,” kata Nuh.
Mengenai tugas pengawas, Koordinator Tim Pengawas dari Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Yayan Sofyan menjelaskan, pengawas tak bisa langsung menegur siswa jika melihat ada kecurangan. Pengawas hanya bisa mencatat pelaku dan bentuk kecurangan. ”Nanti catatan pengawas menjadi rekomendasi penundaan proses scanning soal,” ujarnya.
Pelaksanaan siap
Di sejumlah daerah, distribusi soal berjalan lancar dan UN siap diselenggarakan. Di Tasikmalaya, Jawa Barat, 238 anggota Kepolisian Resor Tasikmalaya akan mengawal distribusi soal ke 153 titik penyelenggaraan UN pada Senin dini hari. ”Minimal satu polisi mengawal di satu titik penyelenggaraan UN,” kata Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Tasikmalaya Komisaris Endon Nurcahyo.
Di Merauke, Papua, soal-soal UN sudah didistribusikan ke 28 sekolah penyelenggara UN. ”Kami jamin tak akan terjadi kebocoran karena tim pengawas sekolah juga diawasi,” kata Ketua Panitia UN 2011/2012 Kabupaten Merauke Daniel Johanes Taraneno. Untuk pengawasan, dosen dan mahasiswa Universitas Musamus Merauke dilibatkan.
Di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 130 siswa SMK 3 Banjarbaru dikarantina di sekolah selama UN. ”Karantina ini agar siswa tak terkendala transportasi saat UN. Kegiatan ini pun atas persetujuan siswa dan orang tua siswa,” kata Kepala SMK 3 Rosihan Anwar.
(LUK/WER/WIE/EGI/ RWN/CHE/ODY)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh seusai meninjau persiapan ujian nasional (UN) dan kesiapan naskah soal di SMA Negeri 1 dan 6 Tangerang Selatan, Minggu (15/4).
UN SMA/SMK/MA akan berlangsung 16 April-19 April ini. Saat peninjauan, Nuh didampingi Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.
”Sangat mudah mencari yang bertanggung jawab. Tinggal diberi tahu nomor seri soal. Kalau terjadi kecurangan massal, UN bisa dihentikan,” kata Nuh.
Mengenai tugas pengawas, Koordinator Tim Pengawas dari Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Yayan Sofyan menjelaskan, pengawas tak bisa langsung menegur siswa jika melihat ada kecurangan. Pengawas hanya bisa mencatat pelaku dan bentuk kecurangan. ”Nanti catatan pengawas menjadi rekomendasi penundaan proses scanning soal,” ujarnya.
Pelaksanaan siap
Di sejumlah daerah, distribusi soal berjalan lancar dan UN siap diselenggarakan. Di Tasikmalaya, Jawa Barat, 238 anggota Kepolisian Resor Tasikmalaya akan mengawal distribusi soal ke 153 titik penyelenggaraan UN pada Senin dini hari. ”Minimal satu polisi mengawal di satu titik penyelenggaraan UN,” kata Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Tasikmalaya Komisaris Endon Nurcahyo.
Di Merauke, Papua, soal-soal UN sudah didistribusikan ke 28 sekolah penyelenggara UN. ”Kami jamin tak akan terjadi kebocoran karena tim pengawas sekolah juga diawasi,” kata Ketua Panitia UN 2011/2012 Kabupaten Merauke Daniel Johanes Taraneno. Untuk pengawasan, dosen dan mahasiswa Universitas Musamus Merauke dilibatkan.
Di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 130 siswa SMK 3 Banjarbaru dikarantina di sekolah selama UN. ”Karantina ini agar siswa tak terkendala transportasi saat UN. Kegiatan ini pun atas persetujuan siswa dan orang tua siswa,” kata Kepala SMK 3 Rosihan Anwar.
(LUK/WER/WIE/EGI/ RWN/CHE/ODY)